Hanya kwantitas yang dapat merubah kwalitas Seorang Pemimpin

Situs OnewsTV.net

Pojok Opini
Oleh : A.Hidayat.ST

Pengamat Politik Dan Kebijakan Publik

Hanya kwantitas yang dapat mengubah kwalitas Seorang Pemimpin

Jangan sampai ada calon kepala daerah yang melakukan tukartambah pikiran yang cacat.

Apa artinya ruangan pertemuan kalau akan melahirkan kecengengan pikiran seorang pemimpin yang akan maju nanti.

Mari kita bersama menggugat pikiran seorang calon kepala daerah yang bangga dengan kecacatan pikiran seorang mantan kepala daerah yang telah menjalani hukuman pidana tipikor.

Jadikan panggung pikiran itu harus diperdebatkan. Jadi di dalam panggung pikiran ada kesempatan untuk meninjau ulang ucapan yang terlontarkan terkait kecacatan seseorang yang dianggap sebagai tokoh panutan mantan kepala daerah.

Jangan membawa pikiran ego sentris pribadi seorang calon pemimpin kepala daerah jangan mencekokik akal masyarakat pikiran sehat dengan seruan perempuan terbaik.

Kembali lagi kita berbicara tentang calon kepala daerah yang akan maju pilkada. Kita harus melihat meninjau berbagai aspek dari visi misi sang calon ini, apakah visi misinya memiliki kekuatan pikiran yang diperlukan masyarakat banyak, ya itu syarat mutlak untuk sang calon guna mendulang dukungan suara untuk dirinya sendiri. Dan itu sah – sah saja, seorang pemimpin itu tidak boleh ada keraguan – raguan atas kekuatan yang dia miliki, jadi mengapa harus menjadikan kebanggaan mantan kepala daerah yang pernah menjalani proses hukum tipikor. Terlepas dari itu apakah dapat meningkatkan dukungan suara?.

Itu pujian yang dipertaruhkan oleh sang calon kepala daerah kepada masyarat. Padahal hal ini dapat menimbulkan gangguan gelombang Tsunami dan pro kontra atas ucapannya itu, sebab kalau ada sala satu calon kepala daerah yang maju, lalu bangga dengan pemimpin sesudahnya, yang telah terlebel sebagai mantan pidana tipikor. Itu konyol dan akan menimbulkan kekhawatiran di tengah – tengah otak masyarakat. Karena sudah pasti akan timbul pro dan kontra di masyarakat atas sikap statmennya itu.

Jadi momok mantan mantan terpidana tipikor jangan sampai menjadi jebakan spikologis buat dirinya dan untuk masyarakat banyak.

Kekonyolan dari ucapan selamat atas kinerja mantan kepala daerah yang telah cacat dalam catatan mantan pidana tipikor itu oleh sang calon kepala daerah, secara matematika akan menimbulkan dua (2) pilihan yaitu dapat memberikan nilai poin positif atau sebaliknya dapat memberikan poin negatif. ucapan kebanggaan seorang calon kepala daerah kepada mantan mantan terpidana tipikor itu adalah sebuah kehawatiran pikiran untuk memenangkan pertarungan politiknya itu.

Jangan pernah takut untuk bertarung, meski tidak mendapatkan dukungan politik karena dukungan yang paling kuat itu di tangan masyarakat bukan ditangan kekuasaan manapun dan tidak harus merujuk ke mantan kepala daerah yang jelas – jelas sudah menjalani masa hukuman tipikor atas kasus yang menjeratnya itu.

Soal polemik terkait pernyataan “wanita hebat” ini menjadi pengingat bagi publik, bahwa memberikan label atau pengakuan dan mengundang atau mengunjunginya sebagai tokoh kehormatan (mantan Napi koruptor) itu keliru dan harus diluruskan, itu tugas kita bersama untuk mengingatkan sang calon agar kedepannya tidak boleh dengan mudah menilai setiap ketokohan seseorang dari kacamata dirinya pribadi, karena harus diingat masyarakat di Indonesia ini sangat banyak pemikiran kritis yang akan keluar dari pemikiran pro dan kontra itu.

Calon pemimpin adalah yang akan memimpin kekuasaan jadi kalau calon pemimpin ada yang bangga dengan mantan mantan pemimpin tanpa meninjau lebih jauh kedepan , apalagi ada kecacatan dalam kepemimpinannya itu, sangat tidak elok dijadikan kebanggaan apalagi menyematkan predikat sebagai tokoh perempuan hebat, kalau perempuan hebat itu kita ambil contoh seperti perempuan pejuang contohnya Cut Nyadien, ibu Dewi Sartika dan perempuan-perempuan lain yang memang berjuang untuk memerdekakan bangsa ini dari penjajahan kolonial masa lampau.

Jadi kalau di era saat ini ada ketokohan perempuan yang pernah memimpin sebuah daerah dan dalam proses perjalanan kepemimpinannya itu harus berhenti dengan kasus hukum , mana bisa dijadikan contoh sebagai tokoh perempuan hebat.

Kehebatan seorang pemimpin harus memiliki integritas, tanggung jawab, dan mengutamakan kepentingan masyarakat di atas kepentingan pribadi. Bagi seorang pemimpin yang terbukti korup, apapun pencapaiannya akan ternodai oleh tindakannya yang merugikan masyarakat.

Saya berharap dari kejadian ini baik sang calon pemimpin manapun yang mau maju ke kontestasi pilkada, baik nya bangga dengan dirinya sendiri, minimal itu saja dulu sebagai bekal untuk memperkuat keyakinanya itu untuk dapat memenangkan pertarungan politiknya, jadi jangan sesekali bangga dengan diri orang lain , karena sebaik-baiknya pencapaian kinerja orang lain itu adalah milik orang itu, dan seburuk buruknya kinerja orang lain itu adalah pencapaian kinerja orang itu. Jadi tak elok kalau ada calon pemimpin daerah menyenangkan kenerja orang lain, apalagi ada kecacatan di dalam masa kepemimpinannya.

Ini momentum yang bagus untuk mengingatkan kedepannya jangan sampai ada calon pemimpin yang dengan mudah mengagumi pemimpinan orang – orang sesudahnya, memang tidak salah membaggakan kepemimpinan seorang pemimpin sesudahnya, namun tidak serta merta dapat dijadikan contoh panutan juga, ya kalau ada yang kurang baik harus diwaspadai juga , dan kalau ada yang baik juga harus dipertimbangkan juga, memang terkadang seorang politisi itu pikir polanya sulit ditebak, sebab di dalam politik itu dinamikanya beragam di setiap aspek untuk memenangkan tujuan akhir politiknya itu.

Jadi saya hanya menghimbau media dan para pemimpin harus lebih bijak dalam memberikan pengakuan dan menyebarkan informasi, agar tidak menyebarkan masyarakat dan menjaga integritas mereka di mata publik, hal ini penting kita lakukan bersama – sama agar mendukung pesta rakyat menjelang pilkada agar dapat berjalan dengan baik dan melahirkan seorang pemimpin yang cakap berbicara dan memahami dalam setiap sebab akibat yang akan timbul jika seorang pemimpin itu membuat pernyataan keputusannya itu.

Saya yakin hal ini akan berlalu kok karena kasus ini merupakan pengingat saja bahwa kita tidak dapat dengan mudah melihat dan memutuskan sebuah keputusan atas kinerja orang lain.

Redaksi Bogor.

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses